Friday, January 7, 2011

Migran CARE akui laporan kes rogol amah



Harakahdaily   
KUALA LUMPUR, 7 Jan: NGO buruh Indonesia, Migrant CARE dalam satu sidang media di Jakarta hari ini mengakui telah membuat siasatan berhubung dakwaan seorang menteri Malaysia yang telah merogol pembantu rumahnya seorang wanita warga Indonesia.

Dalam kenyataan bersama yang dibuat oleh Pengarah Eksekutif, Anis Hidayah dan Penganalisis Polisi, Wahyu Susilo, mereka juga mengesahkan dokumen rahsia bertajuk 'Laporan Investigasi Robengah (BMI)' yang didedahkan beberapa blog politik adalah laporan hasil siasatan mereka.

"Migrant CARE pada pertengahan bulan Juli 2007 silam, memang telah melakukan investigasi mengenai kasus dugaan perkosaan yang dialami oleh RB dengan pelaku majikannya selama menjadi PRT migran di Malaysia. Dan majikannya adalah seorang menteri.

"Namun pihak korban tidak mau kasus tersebut diungkap ke publik dan tidak menuntut secara hukum. Dan Migrant CARE kemudian menyerahkan hasil investigasi tersebut kepada pihak pemerintah yakni, Mabes Polri dan KBRI Kula Lampur," kata mereka seperti kenyataan media yang diterima Harakahdaily.

Menurut mereka lagi, sehingga ianya didedahkan oleh Wikileaks pada akhir Desember 2010, Migran Care tidak pernah menghebahkan kes tersebut kepada mana-mana pihak ekoran permintaan magsa, Rubingah.

Bagaimanapun kata mereka, dengan terungkapnya kes tersebut mereka berharap agar pemerintah Indonesia mampu berbuat sesuatu untuk keadilan mangsa.

"Kasus ini juga memberikan pelajaran kepada pemerintah Indonesia dan Malaysia untuk segera menuntaskan revisi MoU antara Indonesia-Malaysia tentang perlindungan PRT migran.

"Diharapakan revisi MoU tersebut akan menjadi inastrumen hukum yang melindungi sekaligus meminimalisir kerentanan-kerentanan PRT migran Indonesia terhadap berbagai bentuk pelanggaran HAM, seperti kekerasan fisik, kekerasan seksual dan perkosaan," kata kenyataan media mereka.

Robengah nafi diperkosa
Harakahdaily   
JAKARTA, 8 Jan: Bekas pembantu rumah Datuk Seri Rais Yatim, Robengah menafikan beliau diperkosa oleh bekas majikannya itu.

Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan TKI (BNP2TKI) menyebut TKI Robingah (46) tidak diperkosa Menteri Malaysia, Rais Yatim.

Robingah mengatakan mantan majikannya baik hati dan tidak ada masalah dengan dirinya.

Hal ini jelas menafikan keterangan Migrant Care dan media Malaysia, lapor Detik News, satu laman Indonesia.

Robingah menceritakan kisahnya kepada wartawan di rumahnya di RT 03 RW 02 Desa Pagelak, Kecamatan Madukara, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, Jumat (7/1/2011).

"Datuk Rais Yatim orang yang baik. Bahkan pemberitaan yang selama ini menyebutkan saya sudah diperkosa sama sekali tidak benar. Saya juga sering diberi uang serta oleh-oleh dari beliau," jelasnya.

Migrant Care dalam sidang medianya hari ini mengesahkan satu laporan yang dipetik oleh laman web di Malaysia termasuk Harakahdaily sebagai dari mereka.

Bagaimanapun Migrant Care berkata pihaknya tidak pernah memberikan kebenaran kepada mana-mana pihak untuk menyiarkan laporan itu.

Laporan itu, katanya, dihantar kepada Kedutaan Besar Indonesia di Kuala Lumpur dan Ibu Pejabat Polis Indonesia.

Migrant Care memaklumkan, kes itu tidak dibawa ke tindakan seterusnya kerana mangsa tidak bersedia.

Berikut kenyataan penuh Migrant Care hari ini di Jakarta.

Siaran Media Migrant CARE

Menyikapi Perkembangan Kasus Dugaan Perkosaan terhadap PRT Migran oleh Menteri di Malaysia Pada tahun 2007.

Dalam sepekan terakhir ini, masyarakat Indonesia dikejutkan oleh Wikileaks yang mengungkap beberapa dokumen rahasia dan salah satunya adalah perihal dugaan perkosaan yang dialami oleh PRT migran Indonesia oleh seorang Menteri di Malaysia pada tahun 2007 silam. Di dalam dokumen tersebut, juga menyebutkan tentang Migrant CARE.
 

Migrant CARE pada pertengahan bulan Juli 2007 silam, memang telah melakukan investigasi mengenai kasus dugaan perkosaan yang dialami oleh RB dengan pelaku majikannya selama menjadi PRT migran di Malaysia. Dan majikannya adalah seorang menteri. Namun pihak korban tidak mau kasus tersebut diungkap ke publik dan tidak menuntut secara hukum. Dan Migrant CARE kemudian menyerahkan hasil investigasi tersebut kepada pihak pemerintah yakni, Mabes Polri dan KBRI Kulalampur.
 

Hingga kasus ini diungkap oleh Wikileaks pada akhir Desember 2010, Migrant CARE tidak pernah mengungkapkan kasus ini sesuai dengan permintaan korban. Dengan terungkapnya kasus ini, Migrant CARE berharap agar Pemerintah RI bisa menuntaskan kasus ini yang memenuhi rasa keadilan bagi korban. Kasus ini juga memberikan pelajaran kepada pemerintah Indonesia dan Malaysia untuk segera menuntaskan revisi MoU antara Indonesia-Malaysia tentang perlindungan PRT migran. Diharapakan revisi MoU tersebut akan menjadi inastrumen hukum yang melindungi sekaligus meminimalisir kerentanan-kerentanan PRT migran Indonesia terhadap berbagai bentuk pelanggaran HAM, seperti kekerasan fisik, kekerasan seksual dan perkosaan.
 

Jakarta, 7 Januari 2011
 

Anis Hidayah, Direktur Eksekutif.
 

Wahyu Susilo, Policy Analist


Mahfuz minta Rais saman blogger pro Umno
Harakahdaily   
KUALA LUMPUR, 7 Jan: Naib Presiden PAS, Datuk Mahfuz Omar menggesa Menteri Penerangan Komunikasi dan Kebudayaan Datuk Seri Dr. Rais Yatim memfailkan saman terhadap penulis blog yang telah membuat tuduhan terhadap beliau berhubung isu skandal dengan pembantu rumah Indonesia.

Katanya, ianya termasuk menyaman blogger pro Umno Datuk Ahirudin Attan yang juga dikenali sebagai Rocky's Bru yang merupakan blogger pertama menyiarkan pendedahan WikiLeaks berhubung tuduhan itu.

Biarpun Rais menggesa pihak polis menyiasat, namun menteri penerangan itu sendiri kata Mahfuz, perlu menunjukkan kesunggahan membersihkan namanya yang telah dicemar oleh 'penulis blog liar' yang didakwanya dalam penafiannya kelmarin.

"Kalau dia yakin dia bersih, dia perlu saman Rocky's Bru dan dakwa beliau kerana fitnah.

"Polis siasat, siasat juga, tapi kena saman kerana nama baik beliau telah tercemar," katanya ketika menghubungi Harakahdaily.

Nama Rocky's Bru kembali diperkatakan di blog-blog sejak bulan lalu ekoran satu laporan di blognya yang menyiarkan pendedahan WikiLeaks bahawa salah seorang menteri Malaysia telah merogol seorang pembantu rumah warganegara Indonesia.

Laporan itu menggemparkan negera apabila mendakwa kejadian tersebut berlaku di era Tun Abdullah Ahmad Badawi menjadi Perdana Menteri dan diketahui Abdullah sendiri, namun tiada sebarang tindakan undang-undang diambil terhadap menteri tersebut.

Hari ini pula, media melaporkan kediaman Rocky's Bru dipecah masuk dan kereta Peugeot 470 miliknya dicuri, di Taman Damai Utama, Puchong.

Bagaimanapun, kaitan dengan apa-apa pendedahan diblognya tidak dapat dipastikan dan polis difahamkan akan menyiasat kes tersebut.

Semalam, ketika mengulas isu sama, Mahfuz menyambut baik cadangan Datuk Seri Dr. Rais Yatim yang mahu isu dakwaan seorang menteri merogol pembatu rumah Indonesia, diselesaikan mengikut lunas undang-undang.

Sambil mengalukan penafian keterlibatan yang dibuat menteri penerangan itu, Mahfuz Omar mahu isu itu disiasat dengan segera kerana ianya membabitkan nama baik negara dan mampu menjejaskan hubungan serantau Malaysia-Indonesia.

Kelmarin, Rais yang juga Menteri Penerangan Komunikasi dan Kebudayaan membuat penafian berhubung dakwaan bahawa beliau terlibat mrogol pembantu rumah warga Indonesia.

Penafian itu dibuat selepas banyak pihak mendesak beliau tampil membersihkan nama ekoran beberapa blog melaporkan penglibatannya dalam kes itu.

No comments:

Post a Comment

Terimakasih atas cadangan dan pandangan. **Your suggestion and advice is highly appreciated.** passpk@hotmail.com